Mengeksplorasi Data Time Series Variable Makro Ekonomi Indonesia Yang Coba Dihubungkan Dengan Variable Yang Bersinggungan Dengan Isu Perubahan Iklim (Bag. 2)
Dalam sebuah artikel dalam Jurnal Energy Economics disebutkan bahwa Emisi CO2 memiliki dampak pada pertumbuhan
ekonomi dimana setiap 1% peningkatan emisi CO2 akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi sebesar 2.181%.
Makalah tersebut meneliti tentang hubungan kausal dinamis
antara pertumbuhan ekonomi, emisi karbon dan konsumsi energi untuk 116 negara
selama periode 1990-2014. Metode yang digunakan adalah panel vector
autoregression (PVAR) dan system-generalized method of moment (System-GMM).
Untuk itu maka mengeksplorasi data time series pertumbuhan
ekonomi dan peningkatan emisi CO2 di Indonesia menjadi menarik.
Secara kasat mata, pergerakan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan emisi CO2 tampak selaras walau tidak persis sama.
Apabila dilakukan pengujian dengan regresi OLS, maka
diperoleh model untuk periode 1990-2014 sebagai berikut:
Pertumbuhan_Ekonomi = 0.150913*Emisi + 4.25949
Menunjukkan bahwa emisi CO2 berimplikasi positif pada pertumbuhan ekonomi dimana setiap 1% peningkatan emisi CO2 akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi sebesar 0.15%. Angka yang relatif sangat kecil jika dibandingkan dengan temuan Alex O. Acheampong tersebut dimana secara global pertumbuhan ekonomi ternyata bisa terdongkrak hingga 2.181%.
Sedangkan untuk periode 1961-1989, daya ungkit CO2 untuk pertumbuhan ekonomi lebih rendah lagi yaitu hanya 0.141299% saja. Artinya, dampak peningkatan Emisi CO2 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah inelastis.
Komentar
Posting Komentar