Untuk Pertama Kalinya Virtual Power Plant Milik Pure Energy Terhubung Dengan Listrik Panas Bumi di Turki

 

Gambar: Unsplash

Lima operator Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) di Turki untuk pertama kalinya terhubung dengan Virtual Power Plant (VPP) milik Pure Energy. Daya sebesar 103 MW dari listrik panas bumi ini akan dipakai untuk melayani kebutuhan pada luar waktu beban puncak.

Seperti yang diwartakan balkangreenenergynews, sumber energi VPP tersebut sebelumnya masih terbatas pada pembangkit listrik bertenaga angin, matahari, dan air; yang mana semuanya sangat tergantung pada kondisi cuaca. 

Pure Energy sendiri merupakan penyedia layanan energi terkemuka di Turki, menguasai lebih kurang 9% pangsa pasar energi di negara dua benua tersebut dengan mengandalkan teknologi VVP yang mereka miliki.

VVP adalah jaringan berbasis cloud (cloud-base networks) yang mendistribusikan listrik dari sumber yang tersebar.

Dalam bahasa sederhanya kita bisa meminjam penjelasan Dedy Ayunda di Linkedin, dengan teknologi VPP maka pembangkit listrik yang besar dipecah menjadi pembangkit kecil skala rumahan dengan jumlah cukup banyak. Umumnya menggunakan solar PV dan battery sebagai penyimpan energinya.

Jika ada 1 juta rumah yang memiliki fasilitas solar PV rooftop ukuran 2 s/d 5 kW yang di back-up baterai dengan kapasitas 14,4 kWh, maka daya yang tersedia adalah sebesar 14.400 MWh atau setara dengan pembangkit ukuran 600 MW yang hidup selama 24 Jam.

Lihat penjelasan cara konversi MWh ke MW di laman Hunker.

Klik disini bila tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang berapa besarkan 1 MWh tersebut?

Gambar: wikimedia.org

Untuk lebih rincinya mari kita ulang kaji kembali mengenai jenis pembangkit listrik. Ada dua tipe pembangkit listrik berdasarkan fleksibilitas produksinya, yaitu:

  1. Pembangkit base load, yaitu pembangkit yang hanya mampu melayani beban dasar secara konstan dan terus menerus.
  2. Pembangkit peaker, jenis pembangkit yang mampu menyesuaikan dengan kebutuhan beban.

Contoh pembangkit base load adalah PLTU, PLTP, dan PLTA karena operasional bebannya tak mungkin diubah-ubah sekehendak hati. Sedangkan PLTD dan PLTG adalah jenis pembangkit peaker.

Pembangkit peaker inilah yang akan digantikan oleh VPP karena cadangan energi yang tersimpan dalam baterai sifatnya sama persis seperti energi listrik dari PLTD dan PLTG; yaitu mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan beban yang naik secara tiba-tiba. 

Disisi lain Pure Energy mencoba mengoptimalkan keunggulan kompetitif Turki sebagai negara pengguna listrik panas bumi terbesar keempat di dunia.

Bila selama ini Pure Energy menggunakan PLTA sebagai pembangkit base load, maka kehadiran PLTP dalam sistem mereka tentunya menjadi berita gembira bagi operator VVP.

Memastikan layanan energi tetap prima dengan menggantungkan base load hanya pada PLTA adalah tugas yang lumayan berat karena seperti yang sudah kita maklumi bersama bahwa debit air sangatlah dipengaruhi oleh musim.

Sedangkan panas bumi merupakan energi yang mengalir secara terus menerus tanpa dipengaruhi oleh waktu siang dan malam serta musim kemarau atau penghujan. Maka PLTP layak dinobatkan sebagai pembangkit base load yang paling tangguh.

Pure Energy merupakan representasi industri energi Turki yang telah mampu duduk selevel dengan perusahaan energi global. Baru-baru ini juga dikabarkan bahwa Turki bersama dengan AS dan India terlibat dalam proyek listrik tenaga surya dan angin senilai 160 juta USD di Afghanistan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biofuel Alga: Menjanjikan Namun Bisa Bikin Shell dan Chevron Putus Asa

Momok dari Kebijakan Restrukturisasi Harga BBM: Antara Mitos dan Fakta

Terserang Penyakit Mematikan dari Asap Tungku, Memasak dengan Kayu Bakar Masih Terus Merenggut Jutaan Nyawa Manusia