Produksi Listrik Energi Terbarukan Berhasil Mengalahkan Energi Fosil Untuk Pertama Kalinya di Eropa

Dalam laporan semester pertama yang dirilis pada bulan Juli lalu oleh lembaga Think Tank, produksi listrik gabungan semua energi terbarukan (angin, matahari, air, panas bumi dan bioenergi) di Eropa untuk pertama kalinya berhasil menyumbang 40 persen kebutuhan listrik Uni Eropa dari Januari hingga Juni. 
Sedangkan listrik dari bahan bakar fosil hanya menyumbang 34 persen, alias lebih rendah 6% dari energi terbarukan.

Flourish logoFlourish Chart by Ember

Lebih dari seperlima (21%) energi Eropa dihasilkan oleh panel surya dan turbin angin pada paruh pertama tahun 2020. Angka tertinggi di Denmark (64%), kemudian Irlandia (49%) dan pada posisi ketiga diikuti Jerman (42%).

Negara-negara Eropa sangat serius dalam mengurangi pemakaian listrik dari bahan bakar batu bara. Dari sisi kuantitas, penurunan terbesar terjadi di Jerman walaupun dari sisi persentase tidak mampu mengalahkan Portugal. 

Penggunaan listrik dari pembangkit batubara di Spanyol dilaporkan berkurang hingga 58%, dan akan terus tergerus karena setengah dari pembangkit yang masih beroperasi di awal tahun sudah ditutup pada akhir Juni lalu sebagai konsekuensi aturan batas polusi udara yang baru. 

Sedangkan di Portugal turun 95% karena mereka benar-benar menargetkan listriknya bebas batu bara, rencananya dua pembangkit batubara terakhir yang masih beroperasi akan ditutup pada November 2021.


Sekarang tampak jelas kiranya program transisi ke energi bersih ramah lingkungan di Eropa terjadi lebih cepat dari perkiraan kebanyakan orang.

Energi terbarukan terbukti lebih tangguh daripada bahan bakar fosil dalam menghadapi krisis saat ini. Ketika dunia memasuki periode pertumbuhan ekonomi yang tak menentu, ternyata harga bahan bakar fosil yang tidak fleksibel memberi peluang ekspansi bagi energi terbarukan yang berkelanjutan. 

Bagi negara-negara penghasil batubara jelas terlihat bahwa bahan bakar fosil tidak lagi masuk akal secara ekonomi untuk dijadikan komoditas ekspor andalan. Karena kini Uni Eropa sudah menyiapkan stimulus Covid-19, sebuah paket pemulihan ekonomi paska pandemi untuk transisi dan modernisasi di sektor kelistrikan dengan target memangkas emisi karbon setidaknya selama satu dasawarsa mendatang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biofuel Alga: Menjanjikan Namun Bisa Bikin Shell dan Chevron Putus Asa

Momok dari Kebijakan Restrukturisasi Harga BBM: Antara Mitos dan Fakta

Terserang Penyakit Mematikan dari Asap Tungku, Memasak dengan Kayu Bakar Masih Terus Merenggut Jutaan Nyawa Manusia