Pertama Kali Ditemukan: Sumber Baterai Lithium dari Sumur Panas Bumi

Banyaknya gunung berapi yang masih aktif merupakan indikasi adanya sumber lithium, demikian dijelaskan dalam sebuah acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Pusat Teknologi Material BPPT.

PLTP United Downs/Cornishstuff.com

Jadi wajar apabila uap air dari sumur panas bumi kaya kandungan mineral lithium karena salah satu sumber recharge water-nya berasal dari air magma.

Dalam perkembangannya ternyata baterai lithium telah menjadi media penyimpan daya dalam segala peralatan elektronik mulai dari laptop dan ponsel bahkan kini sudah merambah pada kendaraan listrik. Mineral yang satu ini hanya mampu disaingi oleh silikon yang menjadi penopang teknologi baterai termal.

Diwartakan oleh CNBC, uji coba teknologi Direct Lithium Extraction (DLE) akan dilakukan dalam proyek kerja sama antara Geothermal Engineering Ltd. dan Cornish Lithium di Cornwall. 

Formasi batuan granit di bawah permukaan Cornwall diketahui kaya akan mineral lithium dan panas bumi. Apabila sukses maka proyek ini akan menjadi terobosan baru dalam teknologi ekstraksi dimana mineral lithium dapat diperoleh dengan bebas karbon (a net zero carbon footprint).

Di lokasi ini, Geothermal Engineering Ltd telah mengebor sumur panas bumi dengan total kedalaman vertikal 5,2 kilometer. Dengan suhu 188 derajat Celcius maka sumur ini jelas mampu menghasilkan listrik dari energi terbarukan.

Teknik nanofiltrasi akan digunakan untuk mengekstraksi mineral lithium dari air buangan pembangkit panas bumi, setelah itu air yang tersisa akan dikembalikan ke bawah permukaan melalui sumur injeksi. Proses ini sangat bersih jika dibandingkan dengan cara penambangan lithium konvensional yang kurang ramah lingkungan.

Konon, Cornwall memang memiliki sejarah produksi logam dan inovasi industri yang sudah berusia selama 4.000 tahun lamanya, pantaslah Jeremy Wrathalls (CEO Cornish Lithium) menganggapnya layak sebagai 'pusat logam baterai' untuk wilayah Inggris.

Data terbaru Badan Geologi menunjukkan bahwa potensi panas bumi di Indonesia masih menjadi yang paling besar di dunia. Hingga Desember 2019, potensi yang tercatat sebesar 23,9 Giga Watt (GW) dan baru dimanfaatkan hanya sebesar 8,9% atau 2.130,6 MW. Mungkinkah teknologi Direct Lithium Extraction (DLE) juga dapat diterapkan di lapangan panas bumi Indonesia?

Link Video: https://youtu.be/ZyQlaoZe0rA


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biofuel Alga: Menjanjikan Namun Bisa Bikin Shell dan Chevron Putus Asa

Momok dari Kebijakan Restrukturisasi Harga BBM: Antara Mitos dan Fakta

Terserang Penyakit Mematikan dari Asap Tungku, Memasak dengan Kayu Bakar Masih Terus Merenggut Jutaan Nyawa Manusia