Teknologi Metal–organic framework, Solusi Air Bersih Pesisir Pantai
Ilustrasi MOF (Gambar: NIST/commons.wikimedia.org)
Di wilayah pesisir pantai, kekurangan akses terhadap air minum dan sanitasi dapat memicu konflik immaterial maupun material. Contohnya seperti gugatan yang diajukan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dkk terhadap UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (SDA) pada tahun 2013.
Untuk itulah mengapa teknologi Metal–Organic Framework (MOF) terus dikembangkan. MOF sudah terbukti mampu menyaring polutan dari air laut, menghasilkan air tawar dalam jumlah besar per hari dengan konsumsi energi yang sangat minim jika dibandingkan dengan metode lain.
Lantas bagaimana sebenarnya teknologi MOF ini dibuat?
Bila diartikan secara harfiah, MOF adalah singkatan dari kerangka logam organik. Terbuat dari bahan yang sangat berpori dengan luas permukaan yang tinggi. Secara teoritis, jika satu sendok teh bahan MOF dibongkar maka bisa menutupi seluruh lapangan sepak bola. Luas permukaan sebanyak itu membuatnya sangat efektif dalam menangkap molekul dan partikel polutan.
Mengutip dari Newatlas, kolaborasi ilmuan Australia dan China mengembangkan jenis baru MOF yang disebut PSP-MIL-53, dan berhasil menerapkannya untuk memerangkap garam dan kotoran di air payau dan air laut.
Teknologi ini tidak menggunakan sistem desalinasi sehingga membuatnya lebih ramah lingkungan dan hemat energi dibandingkan dengan teknologi lainnya untuk keperluan serupa.
Ambang batas total padatan terlarut (TDS) yang direkomendasikan untuk air minum yang aman di Amerika Serikat adalah 500 ppm. Dan ternyata bahan MOF terbaru ini mampu secara selektif menarik ion polutan keluar dan menahannya supaya tetap mengambang diatas permukaan permukaan air secara sangat efisien. Dalam waktu 30 menit, MOF temuan para ahli tersebut mampu menurunkan TDS di dalam air uji coba dari 2.233 ppm menjadi di bawah 500 ppm.
Dengan menggunakan teknologi ini, dalam sehari maka setiap satu kilogram MOF dapat menghasilkan air tawar sebanyak 139,5 liter. Kemudian bahan yang sama dapat segera digunakan kembali setelah dibersihkan dengan cara yang sangat mudah dan cepat. Untuk melakukannya, MOF yang sudah dipenuhi oleh partikel polutan yang tertangkap cukup ditempatkan di bawah sinar matahari. Hanya dalam empat menit, partikel polutan akan memuai ke udara dan MOF yang sama dapat kembali digunakan.
Energi Panas Sinar Matahari (Gambar: pikist.com)
Untuk dimaklumi bahwa proses desalinasi termal dengan penguapan membutuh energi yang banyak, sedangkan teknik reverse osmosis lebih parah lagi karena harus melibatkan penggunaan bahan kimia dalam pembersihan membran dan deklorinasi. Akhirnya pilihan yang terbaik jatuh pada teknologi MOF yang terus dikembangkan oleh para ilmuan.
Harapnya tentu supaya pemurnian air minum di masa depan cukup dengan mengandalkan sinar matahari, sumber energi yang paling melimpah dan terbarukan di Bumi
Komentar
Posting Komentar