Mari Berkenalan Dengan Amonium Nitrat, Bahan Kimia Penyebab Ledakan di Beirut
Tragedi ledakan tanki amonia di pabrik Beirut pada hari ini telah memperpanjang daftar kecelakan industri serupa.
Sebagai kilas balik, pada tahun 1983, masyarakat Houston di Amerika Serikat sudah lebih dulu menyaksikan parahnya ledakan di pabrik es krim Borden akibat dari rusaknya sistem pendinginan di tempat itu. Untuk dimaklumi bahwa amonia anhidrat merupakan senyawa yang menjalankan sistem pendinginan di pabrik es krim tersebut. Kebocoran tanki penyimpan amonia menyebabkan ledakan yang menewaskan puluhan orang yang berada disekitar lokasi kejadian.
Kemudian pada bulan Juli tahun 2017, dimana pabrik makanan Grecian Delight yang terletak di California meledak akibat dari kebocoran katub amonia. Berselang dua bulan kemudian, ledakan kembali terjadi di Texas, kali ini pabrik amonia Arkema Crosby yang meledak.
Senyawa amonia dalam fasa gas dikenal mudah untuk dimampatkan kedalam bentuk cairan bening di bawah tekanan tertentu. Amonia biasanya dikirim sebagai cairan termampatkan dalam wadah baja yang bisa meledak jika terkena panas tinggi.
Sedangkan yang meledak di Beirut adalah pabrik pupuk amonia yang memproduksi amonium nitrat. (NH₄NO₃). Ini merupakan salah satu pupuk yang paling banyak digunakan di dunia, biasa dibuat dalam bentuk pelet berpori atau "prill".
Selain itu, amonium nitrat juga menjadi komponen utama dalam banyak jenis bahan peledak pertambangan. Karena amonia bukan zat mudah terbakar, maka untuk meledakkannya harus dicampur dengan minyak bakar agar dapat dipantik oleh detonator.
Sebenarnya sulit bagi amonium nitrat untuk bisa meledak sedemikian rupa jika bukan karena kelalaian banyak pihak yang bertanggung jawab atas beroperasinya fasilitas pabrik. Tragisnya, sepertinya ini yang terjadi pada kasus di Beirut.
Amonium nitrat tidak terbakar sendiri. Sebagai gantinya, senyawa tersebut menjadi sumber oksigen yang dapat mempercepat pembakaran pada material lain disekitarnya. Amonium nitrat menyediakan pasokan oksigen yang jauh lebih padat daripada udara di sekitar kita. Inilah sebabnya mengapa senyawa ini efektif sebagai bahan peledak dalam industri tambang.
Namun amonium nitrat dapat memuai jika ditempatkan pada ruangan dengan suhu yang cukup tinggi. Proses ini menghasilkan gas nitrogen oksida dan uap air (H2O) yang dapat menyebabkan ledakan.
Apabila bahan kimia yang mudah terbakar dan amonium nitrat disimpan bersama di sebuah pabrik bahan kimia maka malapetaka seperti yang terjadi di Beirut bakal mudah terjadi.
Meskipun penyebab pasti ledakan di Beirut belum diketahui, rekaman kejadian menunjukkan asap dari kobaran api di area pelabuhan sebelum ledakan terjadi. Apakah mungkin ada bahan-bahan lain yang mudah terbakar dikurung dalam area yang sama dengan amonium nitrat?
Sebagaimana diwartakan oleh The Guardian, ribuan ton amonium nitrat yang disimpan dalam gudang pelabuhan seperti diterlantarkan tanpa kontrol keamanan yang tepat selama enam tahun terakhir.
Nitrogen oksida yang memerahkan langit Beirut hari ini pasti menyebarkan bau tak sedap. Gas ini akan merupakan polusi udara yang dapat mengiritasi sistem pernapasan. Peningkatan kadar polutan ini akan sangat memprihatinkan bagi kesehatan penduduk setempat paska tragedi ini.
Peristiwa ini kembali memberikan pelajaran berharga bagi kita betapa pentingnya regulasi yang ketat terhadap produksi dan peredaran amonium nitrat. Semoga masyarakat Beirut yang terkena musibah dapat tegar dan bersabar serta mampu bangkit kembali untuk menata masa depan yang lebih baik.
Komentar
Posting Komentar