Inovasi E-PYMISO Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta Jadi Juara di ESDM Energy Challenge 2020

Untuk menjawab tantangan energi masa depan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjaring para inovator muda melalui program bertajuk #ESDMChallenge2020.

(Foto: esdm.go.id)

Setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat, Kementerian ESDM hanya meloloskan 56 karya saja dalam tahapan seleksi administrasi. Kemudian dari seluruh karya yang telah lolos seleksi administrasi tersebut dilakukan evaluasi tahap penjaringan untuk memperoleh 10 finalis.

Para juri melakukan penilaian melalui tiga variabel pendekatan, yaitu: inovasi, aksi, dan sosial ekonomi. Dan ternyata inovasi E-PYMISO yang diangkat mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta berhasil keluar sebagai yang pertama dalam tiga besar inovasi juara dalam program tersebut.

E-PYMISO adalah singkatan dari Eco Friendly Pyrolisis Plastic Waste by Microhydro and Solar Energy. Cara kerjanya harus melalu empat jenis tahapan terlebih dahulu sebelum dapat menghasilkan minyak bakar.

Cara Kerja E-PYMISO (Grafis: yusufmaula_id/instagram.com)

Pertama-tama yang harus dilakukan adalah membersihkan terlebih dahulu sampah plasik untuk kemudian dipotong-potong seukurang kuku jari. Plastik yang telah dicincang tadi kemudian dimasukkan dalam tabung reaktor dan ditutup rapat. 

Disaat yang sama output listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Mikrohidro (PLTMH) dan panel surya (PLTS) terlebih dahulu simpan dalam baterai aki.

Lalu masuk ketahapan pemanasan dimana tabung reaktor mendapat asupan energi listrik dari baterai aki untuk kemudian diubah menjadi energi panas hingga mencapai suhu > 400 derajat Celcius. 

Barulah kemudian tahapan pyrolisis dimulai, dimana komponen pembentuk plastik memuai menjadi gas dan dikondensasi agar dapat menghasilkan minyak bakar yang akan dimurnikan.

                                                                                       Hitungan Biaya  E-PYMISO (Grafis: yusufmaula_id/instagram.com)

Dalam perhitungan keekonomiannya, output daya minimum oleh E-PYMISO dalam dipakai untuk menghidupkan setidaknya 12 rumah 900 VA. Sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan dan perakitan alatnya hanya Rp. 36.300.000,-.

Inovasi mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta ini layaknya temuan peneliti UCR karena mampu memberikan harapan baru bagi penyelesaian masalah dunia saat ini, yaitu masalah sampah plastik. 

Indonesia sendiri konon merupakan negara nomor dua di dunia dalam daftar penghasil sampah plastik terbesar. Apabila plastik dapat diubah kembali menjadi produk yang bernilai guna maka keuntungan ekonomi akan selaras dengan keuntungan lingkungan yang tentunya akan menarik bagi para pengusaha

Bersandingan dengan E-PYMISCO, inovasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mengangkat desain dan pengembangan mesin es balok berbasis teknologi photovoltaics (PV) guna mendukung program Maluku Lumbung Ikan Nasional (LIN) di Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya juga masuk dalam tiga besar.

Diikuti oleh mahasiswa Universitas Airlangga yang menghadirkan pengaplikasian EBT guna peningkatan kesejahteraan masyarakat desa Ko'ol, Bangkalan dengan membuat es kristal, pengeringan ikan serta pompa air berbasis PLT Bio-Hybird.

Hal yang menarik dari event ini adalah kenyataan dimana seluruh inovasi yang masuk tiga besar pada prinsipnya berkonsentrasi pada pengembangan energi terbarukan.

Transformasi penggunaan energi fosil menuju ke energi terbarukan tampaknya ditangkap betul oleh mahasiswa peserta ESDM Energy Challenge 2020.

Sejak Protokol Kyoto di tahun 1997, prospek pertumbuhan ekonomi dunia mulai bertopang pada energi terbarukan selaras dengan gencarnya program efisiensi energi di negara-negara industri. 

Menjadikan teknologi di bidang energi berkembang sangat pesat sehingga membuat harga listrik semakin lama semakin ekonomis, berikut menghadirkan penggunaan kendaraan listrik yang akan menggantikan kendaraan berbahan bakar fosil.

Sudah sepatutnya bagi mahasiswa di area ilmu kebumian yang sedang meningkatkan kompetensi dirinya di bidang eksplorasi dan eksplotasi energi dapat menguasai ilmu pengetahuan&teknologi yang berkenaan dengan konservasi dan efisiensi energi. 

Disamping itu juga dirasa penting bagi para mahasiswa untuk dapat memahami kondisi geopolitik dan lingkungan hidup serta pengelolaan cadangan energi nasional agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Hal tersebut sebagaimana termaktub dalam Siaran Pers Kementerian ESDM Nomor: 253.Pers/04/SJI/2020 Tanggal: 15 Agustus 2020 dimana ditegaskan bahwa program ESDM Energy Challenge 2020 dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi sekaligus wadah bagi generasi milenial khususnya mahasiswa yang memiliki ide, inovasi dan rencana aksi yang aplikatif guna menjawab tantangan sektor energi dan sumber daya mineral di masa mendatang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biofuel Alga: Menjanjikan Namun Bisa Bikin Shell dan Chevron Putus Asa

Momok dari Kebijakan Restrukturisasi Harga BBM: Antara Mitos dan Fakta

Terserang Penyakit Mematikan dari Asap Tungku, Memasak dengan Kayu Bakar Masih Terus Merenggut Jutaan Nyawa Manusia