Mengapa Minyak Bumi Yang Baru Saja Di Bor Tidak Dapat Langsung Digunakan?
Dapatkah kita langsung memanfaatkan minyak
bumi yang baru saja di bor?
Boleh jadi hal tersebut pernah terpikirkan
oleh sebagian dari kita, karena membayangkan bila minyak yang masih segar dari
bawah perut bumi itu merupakan campuran minyak tanah, bensin, dan minyak solar.

Alat Distilasi Minyak Bumi
Adapun secara ilmu kimia, minyak bumi sebenarnya
merupakan campuran unsur hidrogen (H2) dan karbon (C) berbentuk senyawa
cair yang mudah menguap, namun ketika terangkat ke permukaan senyawa ini masih bercampur
juga dengan elemen lain yang berasal dari pelbagai struktur molekul kompleks di
bawah perut bumi. Contohnya: Nitrogen (N2), Belerang (S), dan
Oksigen (O2).
Ketika unsur penyerta seperti Nitrogen (N2),
Belerang (S), dan Oksigen (O2) berhasil dibuang maka tinggallah
senyawa hidrokarbon saja dalam minyak bumi.
Senyawa hidrokarbon ini pun ternyata tidak
dapat langsung digunakan sebagaimana minyak tanah ataupun bensin. Sebabnya,
senyawa hidrokarbon dalam minyak bumi terdiri dari golongan parafin, nafta, dan
aromatik.
Parafin apabila diolah lebih lanjut dapat
menghasilkan minyak tanah, bensin, dan solar, karenanya golongan parafin
menjadi jenis senyawa hidrokarbon paling berharga.
Sedangkan nafta digunakan dalam industri
petrokimia sebagai bahan baku plastik, karet bahkan adakalanya menjadi campuran
aspal.
Golongan aromatik yang terkandung dalam minyak
bumi adalah benzena, yang mana berguna sebagai bahan baku carian desinfektan
dan juga deterjen.
Maka disimpulkanlah bahwa minyak bumi yang
baru saja di bor tidak dapat langsung digunakan karena:
- Minyak Bumi harus dimurnikan terlebih dahulu dari unsur penyerta lainnya seperti Nitrogen (N2), Belerang (S), dan Oksigen (O2)
- Senyawa hidrokarbon Minyak Bumi harus dipisahkan terlebih dahulu menjadi Parafin, Nafta, dan Aromatik
- Parafin, Nafta, dan Aromatik harus diolah lebih lanjut sehingga dapat gunakan sebagaimana mestinya.
Komentar
Posting Komentar