Ironi Ketergantungan Pada Energy Surya dan Angin dalam skenario “German Energiewende”
Ini adalah tulisan ketiga yang berkenaan dengan kenyataan pahit dalam pengembangan Renewable Energy. Pembahasan kali ini berangkat dari ulasan JonathanTennebaum tentang pengalaman Jerman selaku negara pertama di dunia yang sangat radikal menggenjot pembangunan instalasi pemanfaatan energi terbarukan. Kebijakan transisi energi di Jerman, yang terkenal dengan”German Energiewende” membuat negara besar di benua eropa ini berhasil meningkatkan proporsi sumbangsih energi surya dan angin mencapai angka 35% terhadap total kebutuhan energi listrik nasional negara Jerman. Image by Clker-Free-Vector-Images from Pixabay Sangat drastis dan kontras jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2015, dimana kontribusi energi surya dan angin hanya berada pada kisaran dibawah 5% dalam pemenuhan energi listrik dunia. Pencapaian yang tidak mudah, karena untuk itu Jerman harus membangun: 30.000 unit turbin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan kapasitas terpasangnya