Menyambut Gas Receiving Terminal sebagai Revitalisasi Kawasan Industri Lhokseumawe

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Dalam entri kali ini penulis hanya menggunakan kerangka berfikir sederhana untuk menimbang keuntungan lokal yang akan diperoleh dari proyek transformasi LNG Plant menjadi Gas Receiving Terminal di Arun.

Pasca menipisnya cadangan Gas Alam pada ladang gas Arun, Aceh, fasilitas kilang LNG Arun akhirnya berubah menjadi terminal gas (Gas Receiving Terminal) sebagai upaya revitalisasi kawasan industri Lhokseumawe yang merupakan kawasan strategis nasional. Fungsi utama teminal gas tersebut adalah:
  1. Pelabuhan Kapal Tanker LNG
  2. Penyimpanan LNG dalam tanki-tanki cryogenic yang mampu mempertahankan temperatur dibawah -160°C
  3. Regasifikasi LNG untuk pemanfaatannya bagi konsumen
  4. Menfasilitasi supplai gas ke jaringan transmisi gas nasional

Terminal gas ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan gas bumi di Aceh dan industri serta pembangkit listrik di Provinsi Sumatera Utara dimana pasokan gas terutama sekali diharapkan dari kilang LNG Bontang dan Tangguh.

Aceh sendiri membutuhkan gas alam setidaknya 200 MMSCFD dengan rincian berikut:
1)      110 MMSCFD untuk PT. Pupuk Iskandar Muda I dan II,
2)       55 MMSCFD untuk PT. Asean Aceh Fertiliser (AAF),
3)      25 MMSCFD untuk PLTG Arun,
4)      10 MMSCFD untuk PT. Kertas Kraft Aceh.

Sedangkan Sumatera Utara membutuhkan sekurang-kurangnya 160 MMSCFD untuk kebutuhan pembangkit listrik dan industri.



Perbedaan fungsi antara Kilang LNG dengan terminal gas terletak pada konsumen akhir gas tersebut dimana konsumen produk dari kilang LNG berada pada jarak lebih dari 2000 km sedangkan konsumen produk terminal gas berada pada jarak kurang dari 2000 km, mengingat bahwa secara ekonomi pengiriman gas melalui pipa menjadi tidak layak apabila melebihi jarak tersebut. 

Artinya dengan keberadaan terminal gas maka dapat dipastikan bahwa gas yang dipasok adalah untuk memenuhi kebutuhan lokal/domestik di wilayah tersebut. 

Untuk mengakses referensi yang menurut saya cukup bagus dalam menggambarkan keuntungan ekonomi domestik dari terminal gas tersebut silahkan klik disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biofuel Alga: Menjanjikan Namun Bisa Bikin Shell dan Chevron Putus Asa

Momok dari Kebijakan Restrukturisasi Harga BBM: Antara Mitos dan Fakta

Terserang Penyakit Mematikan dari Asap Tungku, Memasak dengan Kayu Bakar Masih Terus Merenggut Jutaan Nyawa Manusia