Sumber Daya Migas, Industrialisasi dan Perekonomian Aceh
بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ
Sumber Daya Migas, Industrialisasi dan Perekonomian Aceh
Sumber Daya Migas, Industrialisasi dan Perekonomian Aceh
(disampaikan dalam seminar
Revitalisasi Kawasan Industri
Lhokseumawe 8-9 Nopember 2013)
} Sektor industri merupakan katalisator
pembangunan ekonomi pada setiap negara di dunia.
} Perkembangan sektor industri di Aceh
sangat dipengaruhi oleh penemuan cadangan minyak dan gas bumi di akhir era
1960-an.
} Kawasan Lhokseumawe dan Aceh Utara dengan cepat bertranformasi menjadi zona
industri, ditandai dengan berdirinya:
} PT.
Arun Natural Gas Liquefaction (1974),
} PT.
Aceh Asean Fertilizer (1981),
} PT.
Pupuk Iskandar Muda(1982), dan
} PT.
Kertas Kraft Aceh (1985).
[Sumber:
Dawood,D (1991), Perkembangan Pembangunan Wilayah di Daerah Istimewa Aceh]
Peraturan
Presiden No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional, Pemerintah telah menetapkan Kawasan Industri
Lhokseumawe sebagai kawasan strategis nasional sebagai pendorong pengembangan
kawasan perbatasan negara.
Permasalahan
} Bagaimana
mewujudkan kawasan strategis nasional ini (Kawasan Industri Lhokseumawe) agar
tidak hanya untuk menyokong pertumbuhan ekonomi makro nasional semata namun
juga dapat memberikan efek yang nyata bagi sektor ekonomi mikro lokal
Lhokseumawe dan sekitarnya serta sektor ekonomi makro regional Aceh?
Peranan Sektor Industri Dalam Ekonomi
Regional Aceh
} Sampai dengan paruh pertama tahun 1970-an
struktur ekonomi didominasi oleh sektor pertanian
} Pada tahun 1975 sektor pertanian
menyumbang 47.35% sedangkan sektor pertambangan migas baru sekitar 16.52% dari
total PDRB Aceh.
} Pada tahun 1980, kontribusi pertambangan
migas telah mencapai 57.9% dalam komposisi PDRB sedangkan sektor pertanian
turun drastis menjadi 16.09%.
} Kontribusi sektor industri pengolahan
migas dalam struktur PDRB Aceh terus mendominasi hingga akhir tahun 1990-an
sejak tahun 1983 sebagai hasil dari kegiatan di cluster empat lapangan Arun
beserta pengiriman gas pertama ke pabrik pupuk PT. ASEAN Aceh Fertilizer, dan
penandatanganan kontrak ekspor LNG dengan Korea Selatan yang berakhir pada
tahun 2014
SUMBER DAYA MIGAS DAN KESEJAHTERAAN (Kondisi akhir 2012)
} Mengeliatnya Sektor Pertambangan Migas
tidak memberikan efek menetes kebawah khususnya bagi masyarakat Aceh Utara
} Peredaran uang di Kawasan Industri
Lhokseumawe tidak terdistribusi dengan merata bahkan bagi Kota Langsa
} Kota Lhokseumawe sendiri dan Aceh Timur
memiliki kondisi ekonomi&kesejahteraan yang relatif lebih baik dibandingkan
Kota Langsa dan Aceh Utara
Faktor Penentu Keberhasilan Revitalisasi
Kawasan Industri Lhokseumawe
} Terjaminnya ketersediaan bahan baku
industri dari hasil produksi Migas Aceh
} Terciptanya efek menetes kebawah dari
kegiatan usaha hulu dan hilir Migas
} Peningkatan kualitas SDM lokal hingga
memiliki kemampuan dan etos kerja tinggi sehingga dapat berkompetisi dalam
pasar tenaga kerja nasional
Tantangan dan Permasalahan
} Hingga akhir 2013, belum ditemukan daerah
baru di Aceh yang layak untuk dinyatakan memiliki Cadangan Terukur Minyak Bumi
(Original Oil in Place, OOIP) maupun Cadangan Terukur Gas Bumi (Original Gas in
Place, OGIP),
} Bahkan untuk wilayah Simeulue yang sempat
hangat diberitakan oleh media masa, beberapa kajian yang dilakukan oleh
dikawasan ini seperti kajian seismik stratigrafi beberapa cekungan busur muka
di cekungan southwest Sumatera dan southwest Java (postdoc
project Susilohadi bersama
BGR, 2005) menggunakan data RV Sonne SO137 tidak memperlihatkan potensi
hidrokarbon yang signifikan pada cekungan-cekungan busur muka,
} Demikian
pula, hasil review beberapa publikasi yang berkaitan dengan potensi hidrokarbon pada cekungan busur muka di kawasan ini, diantaranya Cruise
Report and Preliminary Result SO186-2 (Gaedicke, dkk., 2006); Cruise Report SO200-2
(2009).
KESIMPULAN
} Latar belakang industrialisasi Lhokseumawe
adalah dari ditemukannya Gas Bumi di Lapangan Arun
} Revitaliasasi Kawasan Industri Lhokseumawe
dengan berakhirnya produksi Lapangan Arun dapat berhasil jika terpenuhi salah
satu dari 3 (tiga) kondisi berikut:
1. Ditemukannya cadangan gas baru di Aceh
2. Berhasil mendatangkan gas dari daerah lain
di Indonesia
3. Impor gas dari luar negeri
Komentar
Posting Komentar